CARA RE-REGISTRASI E-STR BIDAN Part 2 : Cara Mendaftar Akun di Website CPD / SIPORLIN IBI

KISAH NUSANTARA SEHAT - Butuh Waktu 2 Hari untuk Sampai Ke Daerah Pengabdian

Jarak Tempuh - Waktu dan Biaya Menuju Tempat Pengabdian !!! 

Sudah sekitar 4 tahun lebih berlalu setelah PurnaTugas Nusantara Sehat Tim Batch 2 2015-2016 ku selesai. Kenangan yang luar biasa yang akan diceritakan ke anak cucu kelak. Kenangan berjuang bersama tim baru yang memberikan pengalaman berharga. Kenangan belajar mengabdikan diri, mengesampingkan ego masa muda untuk membantu orang lain 💕💕

"Kami Berada di Depan Laut Aru, 5 jam dari Australia"

Dulu keluarga ku sangat menentang sekali, tapi aku berusaha untuk meyakinkan mereka. Walaupun seluruh keluarga tidak menyetujui. Fokus aku adalah restu dari papah, dan kata-kata ku yang aku lontarkan dengan memohon :

"Papah, mungkin aku bisa hidup sampai usia 40 atau 60 tahun lebih. Tapi, tolong izinkanlah aku untuk menyisihkan waktu 2 tahun saja membantu orang lain. Gak jauh pah.... Masih di Indonesia. Masih dengan negeri yang sama walaupun adat istiadat mungkin berbeda. Masih dengan hukum atau peraturan yang sama, yang akan melindungi aku. Tolong diizinkan pah" 💕😢

****

Nusantara Sehat adalah perbantuan Sumber Daya Tenaga Kesehatan  (SDMK) dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yaitu puskesmas yang berada di daerah perbatasan/kepulauan, terpencil, dan mengalami permasalahan kesehatan. Diharapkan angka/target cakupan Standar Pelayanan Kesehatan (SPM) puskesmas tersebut dapat meningkat. Dan pastinya bisa meningkatan derajat kesehatan di wilayah kerja puskesmas tersebut

Dahulu, Nusantara Sehat baru hanya ada untuk jalur penempatan tim. Namun sekarang sudah ada untuk jalur penempatan individu

Teman-teman, untuk info lebih lanjut bisa membuka link : Nusantara Sehat (kemkes.go.id)

***

Kali ini, langsung ke inti yang ingin aku katakan ....

Alhamdulillah,, Dahulu penempatan aku berada di Puskesmas Waturu, Kec. Nirunmas, Kab. Maluku Tenggara Barat (Sekarang,  sejak 2020 menjadi Kab. Kepulauan Tanimbar), Provinsi Maluku.





Seperti ketakutan yang di bilang papah dulu, pada saat meminta izin. Beliau berkata :

"Gimana kalau kamu ditempatkan di jauh-jauh. Kalau di Timur. Kalau di Laut Aru"

Dan, bener rumah tempat tinggal pas di muka pantai, hanya berjarak 10 meter dari bibir pantai laut Aru. Omongan itu doa yah 😓

Jarak dan lama tempuh dari daerah asal ku Lampung ke Waturu, sesuai jadwal keberangkatan transportasi ya.... Karena jalur keberangkatan kesana tidak setiap waktu ada, seperti di tempat lain. Bisa mencapai 24 jam/ 1 hari, dengan penjabaran :

~ Lampung - Jakarta

Dari Rumah di Lampung - Bandara Raden Inten II  selama 1/2 jam, lanjut ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta selama 1 jam. Dengan waktu perjalanan 30 menit dan jam keberangkatan pesawat Lampung-Jakarta biasanya 18.30 - 19.30 WIB , Biaya sekitar Bus RP. 15.000,00 dan Pesawat 500-700ribu rupiah tergantung situasi

"Diantar keluarga menuju Bandara Raden Inten II"

~ Jakarta - Makasar - Ambon

Sesampainya, di Bandara SoeTa Jakarta, aku menunggu di lobi luar/tempat makan s/d jam 11 atau 12 malam WIB. Untuk bisa boarding pass di airlines yang aku pilih. Biasanya aku memilih Lion Air karena lebih murah.. Biaya sekitar 2-3 juta rupiah tergantung situasi

Setelah Boarding Pass, aku langsung menuju Gate yang sudah diarahkan selama 3 jam . Jam Keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta (Waktu Tunggu 3 jam di bandara) pukul 01.00 WIB, 
Sampai di Bandara Hassanuddin Makasar pukul 05.00 WITA (Waktu Tunggu 1 jam tidak turun dari pesawat), berangkat ke tujuan pukul 06.00 WITA (Waktu Perjalanan 2 jam)
Sampai di Bandara Pattimura Ambon pukul 07.00 WIT  (Waktu Perjalanan 1 jam)


"Penampakan Ambon dari Atas Pesawat"

~ Ambon - Saumlaki, Maluku Tenggara Barat

Sesampai di Bandara Pattimura Ambon, turun dari pesawat. Karena waktu yang mendesak dan mepet,  Langsung segera check in ke airlines yang dituju. Waktu itu hanya ada Batik Air atau Wings Air. Biaya sekitar 700-800ribu rupiah tergantung situasi

* Sebenarnya bisa menggunakan jalur laut, dengan speadbot cepat hanya bayar 100ribu rupiah. Namun, sangat melelahkan dan berdesak-desakan. dan waktu tempuh satu hari satu malam. kondisi kapal kecil, cepat dan bergoyang terkena air laut. tidak aman menurut aku. Tapi mungkin kalau terbiasa dan tidak mabuk laut, cukup REKOMEN 😅

 Keberangkatan dari Ambon pukul 08.00 WIT, sampai ke Bandara MatBatlayeri Saumlaki pukul 11.00 atau 12 .00 WIT (Waktu perjalanan 3-4jam)


"Penampakan Saumlaki dari Atas Pesawat"

~ Saumlaki - Waturu

Karena jalur transportasi ke desa pengabdian sangat sulit. Alhamdulillah ,,, bisa menggunakan jalur darat  selama 6-8jam (Kalau jalur air/laut menempuh waktu 1-2hari). Namun , tidak setiap waktu ada. Terkadang hanya seminggu sekali atau kalau lagi baik, sehari sekali. Kita harus komunikasikan dulu

Aku lebih memilih transportasi darat, travel berbentuk mobil angkot (Doel Anak Betawi) dan posisi kursi seperti travel (L300). Jam keberangkatan pukul 11 atau 12 siang dari Terminal Sifnana, Saumlaki. Berdesakan dengan ayam, karung kombili/talas/umbi, sparepart motor, dan mama yang sedang makan sirih 😝 Kalau beruntung, bisa dapat kursi depan samping pak supir. Jangan di tanya yah,,, AC nya dengan Angin Cepoi-Cepoi. Biaya travel Rp. 50.000,00

Karena harus komunikasi dulu dengan pak supir travel. Karena berebutan kursi juga dengan penumpang lain. Otomatis , aku berangkat di hari besoknya


"Pertama Kali Saumlaki - Waturu Menggunakan Bus Pemda Bersama Perwakilan Kemenkes, Provinsi, Kabupaten dan Puskesmas"

Menginap dulu di penginapan Saumlaki Rp. 500.000,00/kamar/orang. Tapi alhamdulillah.. seiring berjalannya waktu, bertemu saudara angkat/mama piara, jadi ada tempat menginap di Saumlaki 😍

***

Itulah jalur menuju tempat pengabdian ....

Semoga bermanfaat dan menginspirasi ...

Semangat bagi temen-temen yang lain ya ...

Bagi Anak Nusantara Sehat yang juga sedang mengabdi

Semoga pengabdian tulus kita menjadi buah manis di kemudian hari

Salam hangat dari aku 💕💕

 

~ Fitria Ariyani

Fitria Ariyani | Facebook

Fitria Ariyani (@fitria_ariyani) • Instagram

chupid | bidan perbatasan (@bd.chupid)



Komentar